Perkataan Imam Syafi’I Tentang Kesesatan Sufi
Bismillahirahmanirrahim.
Saudaraku Seiman dan seakidah –semoga Allah merahmatimu- ketahuilah bahwa Akidah Ahlussunnah waljama’ah adalah akidah yang benar, akidah yang berlandaskan Al-qur’an dan as-sunnah (al-Hadits). Maka kembalikanlah segala perkara agama ini kepada keduanya.
Saudaraku seiman dan seakidah –semoga Allah merahmatimu- Akidah Ahlussunnah wal jama’ah bukanlah sufi. Maka berhati-hatilah dari ajaran sufi dengan berbagai macam aliran tarekatnya, jika engkau tidak punya benteng agama yang kuat, tidak memiliki kemampuan untuk membedakan kebenaran, maka janganlah engkau membaca buku-buku mereka, jangan engkau ambil perkataan mereka karena engkau akan tersesat. Imam Syafi’I berkata tentang mereka tatkala beliau memasuki kota Mesir.
“Kami tinggalkan kota Baghdad sementara di sana kaum zindiq telah mengadakan sesuatu yang baru yang mereka namakan assama’ (nyanyian).”
Kaum zindiq yang dimaksudkan oleh Imam Syafi’I adalah orang-orang sufi. Dan assama’ yang dimaksudkan adalah nyanyian-nyanyian yang mereka dendangkan.
Imam syafi’I juga mengatakan tentang mereka, “Seandainya seseorang menjadi sufi pada pagi hari, maka siang sebelum zhuhur ia menjadi orang yang dungu.” Juga perkataan beliau, “Tidaklah seseorang menekuni tasawuf selama 40 hari, lalu akalnya (masih bias) kembali normal selamanya.” (Lihat Kitab, Tablis Iblis, hal. 371).
Saudaraku seiman dan seakidah –semoga Allah merahmatimu- Imam Syafi’I seorang ulama terkemuka, yang juga merupakan imam dari salah satu dari empat madzhab yaitu madzhab Syafi’I, mengatakan hal tersebut tentang sufi, maka sudah sepantasnyalah bagi kita yang bermadzhab Syafi’I untuk berhati-hati dari ajaran sufi ini, tidak menukil perkataan-perkataan mereka apalagi mengamalkan ajaran sufi.
Wallahuta'ala A'lam
وصلى الله على نبينا محمد
Aa Fahru Zaman, S.Sos.I
Leave a Comment