Dzikir Menjelang Tidur*
Ke-1,
Kedua telapak tangannya disatukan kemudian meniupkan (dengan cara
seperti mengeluarkanair ludah sedikit) ke kedua telapak tangannya (setelah) membacakan
surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas. Kemudian dengan kedua telapak tangannya
beliau mengusap anggota badannya yang dapat dijangkaunya. Dimulai dari kepala,
wajah dan tubuh bagian depannya. Dilakukan sebanyak tiga kali. [1]
Ke-2,
Membaca Ayat Kursi saat hendak tidur. Karena sesungguhnya dia
selalu berada dalam perlindungan Allah dan tidak didekati setan hingga pagi
hari. [2]
Ke-3,
Membaca dua ayat terakhir surat al-Baqarah (QS. Al-Baqarah:
285-286). “Siapa yang membaca kedua ayat tersebut, maka keduanya akan
mencukupinya. [3]
Ke-4,
Membaca
بِاسْمِكَ رَبِّي وَضَعْتُ جَنْبِي، وَبِكَ أَرْفَعُهُ، فَإِنْ
أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا، بِمَا
تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
“Dengan menyebut nama-Mu wahai
Tuhanku, aku merebahkan tubuhku. Jika Engkau hendak menahan jiwaku (mencabut
nyawaku) maka kasihanilah, dan jika Engkau biarkan (hidup) maka jagalah
sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang shaleh“.[4]
Ke-5,
Membaca
اللَّهُمَّ إِنَّكَ خَلَقْتَ نَفْسِي وَأَنْتَ تَوَفَّاهَا، لَكَ
مَمَاتُهَا وَمَحْيَاهَا، إِنْ أَحْيَيْتَهَا فَاحْفَظْهَا، وَإِنْ أَمَتَّهَا
فَاغْفِرْلَهَا، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ
“Ya Allah, Sesungguhnya Engkau menciptakan diriku, dan Engkaulah yang akan mematikannya. Mati dan hidupnya hanya milik-Mu. Apabila Engkau menghidupkannya, maka peliharalah ia. Apabila Engkau mematikannya, maka ampunilah ia. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu keselamatan“.[5]
Ke-6,
Membaca
اللَّهُمَّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ (ثَلاَثَ مَرَّاتٍ)
“Ya Allah, lindungilah aku (dari) azab-Mu pada hari
Engkau bangkitkan hamba-bamba-Mu“. Dibaca tiga kali.[6]
Ke-7,
Membaca
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا
“Dengan nama-Mu, ya
Allah, aku mati dan hidup“.[7]
Ke-8,
Membaca
سُبْحَانَ اللهِ (ثلاثا وثلاثين) وَالْحَمْدُ للهِ (ثلاثا وثلاثين)
وَاللهُ أَكْبَرُ (ثلاثا وثلاثين).
“Membaca Subhanallah
33x, AlHamdulillah 33x, Allahu Akbar 33x“. “Siapa yang membacanya saat hendak
tidur, maka hal itu lebih baik baginya dari (memiliki) seorang pembantu”.[8]
Ke-9,
Membaca
اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ
الْعَظِيْمِ، رَبَّنـَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى،
وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيْلِ، وَالْفُرْقَانِ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ
شَـرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَوَّلُ
فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ
الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وََأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ
شَيْءٌ، اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ.
“Ya Allah, Tuhan yang menguasai langit yang
tujuh, Tuhan yang menguasai Arasy yang agung, Tuhan
kami dan Tuhan segala sesuatu, Tuhan yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan
biji buah, Tuhan yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al Qur'an).
Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau memegang
ubun-ubunnya. Ya Allah, Engkaulah yang pertama, sebelum-Mu tidak ada sesuatu.
Engkaulah yang terakhir setelah-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang dzahir,
diatas-Mu tidak ada sesuatu. Engkaulah yang batin, di bawah-Mu tidak ada
sesuatu, lunasilah hutang kami dan berilah kami kekayaan hingga kami terlepas
dari kefakiran“.[9]
Ke-10,
Membaca
الْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا، وَكَفَانَا،
وَآوَانَا، فَكَم مِمَّنْ لاَ كَافِيَ لَـهُ وَلاَ مُؤْوِيَ
“Segala puji hanya bagi
Allah Yang telah memberi kami makan dan memberi kami minum, mencukupi kami,
memberi kami tempat berteduh. Betapa banyak orang yang tidak memiliki siapa
yang mencukupinya dan memberinya tempat berteduh“.[10]
Ke-11,
Membaca
اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ
وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
أَنْتَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشَرَكِهِ،
وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوْءاً، أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib
dan yang nyata. Wahai Tuhan Pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu yang
merajainya. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau.
Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, setan dan bala tentaranya, atau
aku menjalankan kejelekan terhadap diriku atau mendorong orang Islam padanya".[11]
Ke-12,
“Membaca surah As-Sajadah dan Tabarak.”[12]
Ke-13,
Membaca
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ
إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَغْبَةً
وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ
بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ
“Ya Allah, aku menyerahkan diriku
kepada-Mu, aku menyerahkan urusanku kepada-Mu, aku menghadapkan wajahku
kepada-Mu, aku merebahkan punggungku kepada-Mu. Karena senang (mendapat
rahmat-Mu) dan takut pada (siksaan-Mu). Tidak ada tempat perlindungan dan
penyelamatan dari (ancaman)-Mu, kecuali kepada-Mu. Aku beriman pada kitab yang
telah Engkau turunkan (melalui malaikat) dan (kebenaran) nabi-Mu yang Engkau
utus.”
Rasulullah
–shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda kepada orang yang membacanya
menjelang tidur: “Jika engkau meninggal, engkau meninggal dalam keadaan fitrah”.[13]
NB: * Do’a Menjelang tidur ini bisa dibaca seluruhnya juga tidak mesti
berurutan dan juga bisa dibaca beberapa do’a saja, Karena Do’a-do’a tersebut
diriwayatkan secara terpisah dan tidak tergabung pada saru riwayat saja. Wallahu
a’lam.
Sumber:
Islamhouse.com,
Kumpulan Doa Dalam Alquran & Hadits (حصن المسلم من أذكار الكتاب والسنة) karya Said Bin Ali Al-Qahthani Terjemahan Mahrus Ali dengan Sedikit
Perubahan.
Aa
Fahru Zaman
12
Oktober 2017 M/ 22 Muharam 1439H
[1]. H.R; Bukhari:
9/62, Fathul baari, Muslim: 4/1723.
[2] . H.R;
Bukhari, Fathul baari: 4/487.
[5]. Muslim:
/2083, Ahmad dengan lafaz yang sama: 2/79, Ibnu Sunny dalam Amalulyaumi
wallailati: no. 721.
[6]. HR. Abu Dawud: 4/311. Lihat juga Shahih Tirmidzi: 3/143.
[8].HR. Bukhari
dalam Fathul baari: 7/71, Muslim: 4/2091.
[9]. HR.
Muslim: 4/2084.
[11]. HR. Tirmidzi
dan Abu Dawud. Lihat Shahih Tirmidzi: 3/142.
Leave a Comment