Dzikir Pagi & Petang
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْمِ
1. Membaca Ayat Kursi[1]
2. Membaca Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Faraq dan surat An-Nas[2]
3. Membaca
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ للهِ وَالْحَمْدُ
ِللهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ وَهُوَ عَلىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٍ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي
هَذَا اْليَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذَا
الْيَوْمِ وَشَـرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ، وَسُوْءِ
الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فيِ النَّارِ وَعَذَابٍ فِي
الْقَبْرِ
“Kami telah memasuki waktu pagi, kerajaan milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Tuhanku, aku mohon kepada-Mu kebaikan hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhan-ku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di kubur“.[3]
(Jika sore hari kalimat أصْبَح diganti أَمْسَى ,
kalimat اْلَيْوِم diganti اَّللْيَلِة)
4. Membaca
اللَهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ
أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ
“Ya
Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan
rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan
pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua
makhluk)“.[4]
Pada
sore hari membaca:
اللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ
أًصْبَحْنَا وَبِكَ نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
5. Membaca
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ
أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا
اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ
عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ
إِلاَّ أَنْتَ
“Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan yang berhak disembah
kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan
setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan
yang aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh
karena itu, ampunilah dosaku. Sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa
kecuali Engkau “.
“Siapa yang membacanya
dengan yakin pada sore hari, kemudian dia meninggal, maka dia akan masuk
syurga, demikian juga jika (dibaca) pada pagi hari”.[5]
6. Membaca
اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ، أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ
حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيْعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللًهُ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، وَأَنَّ مُحَمَّداً
عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ.
أَرْبَعَ مَرَّاتٍ
“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu
pagi bersaksi kepada-Mu, malaikat yang memikul ‘Arasy-Mu, malaikat-malaikat dan
seluruh makhluk-Mu, sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada Tuhan yang berhak
disembah kecuali Engkau Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya
Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu“.
Dibaca empat kali di waktu pagi dan
petang, jika sore hari اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ diganti menjadi:
اللَّهُمَّ إِنِّي
أّمْسَيْتُ
“Siapa yang membacanya setiap pagi
dan petang sebanyak empat kali, Allah bebaskan dirinya dari api neraka”.[6]
7. Membaca
اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةٍ
أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ
الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ
“Ya
Allah, nikmat yang kuterima atau diterima oleh seseorang di antara makhluk-Mu
di pagi ini adalah dari-Mu. Maha Esa Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. Bagi-Mu
segala puji dan kepada-Mu panjatan syukur (dari seluruh makhluk-Mu)”.
“Barang
siapa yang membacanya di pagi hari, maka sungguh ia telah bersyukur pada hari
itu. Barang siapa yang membacanya di sore hari, maka ia sungguh telah bersyukur
pada malam itu”.[7]
8. Membaca
اللَّهُمَّ
عَافِنِي فِي بَدَنِي، الَّلهُمَّ عَافِني فِي سَمْعِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي
بَصَرِي، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ
الْكُفْرِ، وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مـِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَهَ
إِلاَّ أَنْتَ (ثَلَاثَ مَرَّاتٍ).
“Ya
Allah, selamatkan tubuh-ku (dari penyakit dan yang tidak aku inginkan). Ya
Allah, selamatkan pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau sesuatu yang
tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan penglihatanku, tiada Tuhan (yang
berhak disembah) kecuali Engkau. Ya Allah!, Sesungguhnya aku berlindung
kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa
kubur, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau“. Dibaca tiga kali di
waktu pagi dan petang.[8]
9. Membaca
حَسْبِيَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ
عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ
“Cukup
bagiku Allah (sebagai pelindung), tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali
Dia. Kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan ‘Arasy yang Agung “.[9]
10. Membaca
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ
فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ
وَالْعَافِيَةَ: فِي دِيْنِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي، وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ
عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ
خَلْفِي، وَعَنْ يَمِيْنِي، وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوْذُ
بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
“Ya
Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan
akhirat. Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan:
dalam agamaku, (kehidupan) duniaku, keluargaku, hartaku. Ya Allah tutuplah
auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak di lihat orang lain) dan berilah
ketentraman di hatiku. Ya Allah, peliharalah aku dari arah depan, belakang,
kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak
mendapat bahaya dari bawahku“.[10]
11. Membaca
اللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ
السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي، وَمِنْ شَرِّ
الشَّيْطَانِ وَشَرَكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءاً، أَوْ
أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
“Ya
Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Wahai Tuhan Pencipta
langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tiada
tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari
kejahatan diriku, setan dan bala tentaranya, atau aku menjalankan kejelekan
terhadap diriku atau mendorong orang Islam padanya“.[11]
12. Membaca
بِسْمِ
اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي
السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ
الْعَلِيْمُ (ثَلاَثَ مَرَّاتٍ).
“Dengan
nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan
berbahaya. Dialah Yang Maha Mengetahui“. Dibaca tiga kali.[12]
13. Membaca
رَضِيْتُ
بِاللهِ رَبـاًّ، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنـًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيـًّا (ثَلاَثَ مَرَّاتٍ)
“Aku rela Allah sebagai Tuhan-(ku),
Islam sebagai agama-(ku) dan Muhammad r sebagai nabi-(ku)“. Diucapkan tiga kali.
“Siapa yang membacanya tiga kali saat pagi dan petang tiga kali,
maka Allah pasti akan meridhainya pada hari kiamat”.[13]
14. Membaca
يَا
حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ
وَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ
“Wahai
Yang Maha Hidup dan Maha Terjaga, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan,
perbaikilah segala urusanku dan jangan Engkau limpahkan (semua urusan) terhadap
diriku walau sekejap mata“.[14]
15. Membaca
أَصْبَحْنَا
وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ: فَتْحَهُ، وَنَصْرَهُ وَنُوْرَهُ، وَبَرَكَتَهُ،
وَهُدَاهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْهِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ
“Kami
di waktu pagi, sedang kerajaan milik Allah, Tuhan penguasa alam. Ya Allah,
sesungguhnya aku mohon kepada-Mu agar memperoleh kebaikan, pembuka (rahmat)
pertolongan, cahaya, berkah, dan petunjuk di hari ini. Aku berlindung kepada-Mu
dari kejelekan apa yang ada didalamnya dan kejahatan sesudahnya“.[15]
16. Membaca
أَصْبَحْنَا عَلىَ فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ
وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ،
حَنِيْفاً مُسْلِماً وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
“Diwaktu
pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas, agama nabi kita, Muhammad –shallallahu
‘alaihi wa sallam- dan agama ayah kami, Ibrahim u,
yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang
musyrik“ [16]
17. Membaca
سُبْحَانَ
اللهِ وَبِحَمْدِهِ (مــائة
مرة).
“Maha
Suci Allah dan segala puji (bagi-Nya)“. Dibaca seratus kali.[17]
18. Membaca
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَـرِيْكَ لَهُ،
لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ (عَشْرَ مَرَّات أَوْ مَرَّةً وَاحِدَةً عِنْدَ
الكَسَل ).
"Dibaca
sepuluh kali atau sekali saja saat malas".[18]
19. Membaca
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ
الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ (مِائَةَ مَرَّةٍ إِذَا أَصْبَحَ).
"Dibaca seratus kali setiap pagi’. “Siapa yang membacanya setiap
hari seratus kali, maka dia bagaikan memerdekakan sepuluh budak, dan dicatat
baginya seratus kebaikan, dihapus baginya seratus dosa, dan dia terpelihara
dari setan hingga sore dan tidak ada seorangpun yang mendapatkan keutamaan
seperti itu, kecuali seseorang yang mengamalkannya lebih banyak dari itu”. [19]
20. Membaca
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ
خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ (ثَلاَثَ مَرَّاتٍ إِذَا أَصْبَحَ)
“Maha Suci Allah, aku memuji-Nya sebanyak makhluk-Nya, sejauh
kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘Arasy-Nya dan sebanyak tinta tulisan
kalimat-Nya “. Dibaca tiga kali.[20]
21. Membaca
اللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً (إِذَا
أَصْبَحَ).
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat,
rezki yang baik dan amal yang diterima“. Dibaca pagi hari.[21]
22. Membaca
اَسْتَغْفِرُ اللهَ
وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ (مِائَةَ مَرَّةٍ فِي اليَوْمِ).
"Dibaca seratus kali dalam sehari".[22]
23. Membaca
أَعُوْذُ بِكَلِماَتِ
اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (ثلاث مرات إذا أمسى).
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari
kejahatan apa yang Dia ciptakan“. Dibaca tiga kali pada sore hari.
“Siapa yang membacanya pada sore hari tiga kali maka dia tidak
akan tertimpa demam pada malam itu” .[23]
24. Membaca
اللَّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ (عشر
مرات).
“Ya Allah,
(sampaikanlah) shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammadr". Dibaca sepuluh kali.
“Siapa yang bershalawat
kepadaku saat pagi sepuluh kali, dan sore sepuluh kali, maka dia akan
mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat”.[24]
[1] Rasulullah
–shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: Barangsiapa yang membaca ayat ini
ketika berada di pagi hari, maka dia dijaga dari gangguan jin hingga sore hari,
dan barangsiapa yang membacanya ketika berada di sore hari, maka dia dijaga
dari gangguan jin hingga pagi hari. (HR. Al-Hakim : 1/562, dan dishahihkan oleh
al-Albani dalam shahih at-targhib wa at-tarhib, 1/273 dan beliau menisbatkan
hadits tersebut kepada an-Nasa’I dan ath-thabrani, beliau berkata”Sanad ath
Thabrani jayyid, beliau berkata, “sanad ath-thabrani jayyid (baik).”
[2] Siapa yang
membacanya (surah al-Ikhlas, surah al-Falaq dan surah an-Nas), tiga kali setiap
pagi dan petang maka dicukupkan baginya dari segala sesuatu.” (HR. Abu Daud
4/322, Tirmidzi 5/567. Lihat Shahih Tirmidzi 3/182)
[3] .
H.R; Muslim: 4/2088.
[4].
Tirmidzi: 5/466. Shahih Tirmidzi: 3/142.
[5].
HR. Bukhari: 7/150.
[6].
HR. Abu Daud: 4/317, Bukhari dalam Al Adabul Mufrad, no. 1201, Nasa’i dalam
Amalul yaumi wallailati, no. 9, Ibnu Sunny, no. 70, sanad Abu Daud dan Nasa’i
dihasankan oleh Syeikh Bin Baaz dalam Tuhfatul Akhyar, hal. 23.
[7].
HR. Abu Dawud: 4/318, Nasa’i dalam ‘amalul yaumi wallailati; no: 7 hal: 137,
Ibnu Sunni, no: 41 hal: 23, Ibnu Hibban, dalam Al Mawarid, no: 2361. Syeikh Bin
Baz rahimahullah menyatakan bahwa sanad hadits tersebut hasan, lihat
Tuhfatul Akhyar, hal: 24.
[8].
H.R; Abu Daud: 4/324, Ahmad: /42, Nasa’i dalam Amalulyaumi Wallailati no. 22,
hal. 146, Ibnu Sunni no. 69, hal. 35, Bukhari dalam Adabul mufrad. Syekh Abdul
Aziz bin Baaz rahimahullah menyatakan sanad hadits tersebut hasan. Lihat
juga Tuhfatul Akhyar, hal. 26.
[9].
HR. Ibnu Sunni dalam kitab ‘Amalul yaumi Wallailati, no. 72, hal. 37, Abu
Dawud: 4/321 dan sanad haditsnya baik.
[10].
HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah. Lihat Shahih Ibnu Majah: 2/332
[11].
HR. Tirmidzi dan Abu Dawud. Lihat Shahih Tirmidzi: 3/142.
[12].
HR. Abu Dawud dan Tirmidzi. Lihat Shahih Ibnu Majah: 2/332.
[13].
HR. Ahmad 4/337, Nasa’i dalam Amalulyaumi Wallailati no. 4, Ibnu Sunni no. 68,
Abu Dawud: 4/418, Tirmidzi: 5/465. Ibnu Baaz rahimahullah menyatakan
hadits ini hasan dalam Tuhfatul Akhyar.
[14].Riwayat
Hakim yang dishahihkan dan disetujui oleh Dzahabi 1/545. Lihat Shahih Targhib
dan Tarhib: 1/273
[15].
H.R; Abu Dawud 4/322, sanadnya dihasankan oleh Syu’aib dan Abdul Qadir Arna’uth
dalam Tahqiq Zaadulma’aad: 2/273.
[16].HR.
Ahmad: 3/406-407, 5/123. Lihat Shahihul Jami; 4/290. juga diriwayatkan di ‘Amalul yaumi
wallailati, no. 34.
[17].H.R; Ahmad
3/406-407, Ibnu Sunny dalam Amalulyaumi wallailati, no. 34. Lihat Shahih Jami’:
4/209
[18]. HR. Nasa’i
dalam Amalulyaumi wallailati, no. 24. Lihat Shahih Targhib dan Tarhib: 1/272,
Tuhfatul Akhyar oleh Bin Baaz rahimahullah, hal. 44 dan lihat
keutamaannya pada no. 255
[19]. HR. Bukhari: 4/95 dan Muslim: 4/2071.
[20].
HR. Muslim: 4/2090.
[21].
HR. Ibnu Sunny dalam ‘Amalulyaumi wallailati, no. 54,
Ibnu Majah, no. 925. Sanadnya dihasankan oleh Syu’aib dan Abdul Qadir Al
Arna’uth dalam Tahqiq Zaadul Ma’aad: 2/375.
[22].
HR. Bukhari dan Muslim: 4/2075.
[23].
HR. Ahmad: 2/290, Nasa’i dalam ‘Amalulyaumi
wallailati, no. 590, Ibnu Sunny, no. 68. Lihat Shahih Tirmidzi: 3/187, Shahih
Ibnu Majah: 2/266 dan Tuhfatul Akhyar, hal. 45.
[24]. Diriwayatkan oleh Thabrani melalaui dua sanad, salah
satunya baik, lihat Majma’uzzawa’id: 10/120 dan Shahih Targhib dan Tarhib:
1/273.
Leave a Comment