Bab Firman Allah Ta’ala: وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لَا يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلَّا أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ

Bab Firman Allah Ta’ala:

وَمِنْهُمْ أُمِّيُّونَ لَا يَعْلَمُونَ الْكِتَابَ إِلَّا أَمَانِيَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ
“Dan diantara mereka ada yang buta huruf, tidak memahami kitab (Taurat), Kecuali hanya berangan-angan dan mereka hanya menduga-duga.” (QS. Al-Baqarah: 78)


Allah Ta’ala berfirman:

مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا

“Perumpamaan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurat, kemudian mereka tidak membawanya (tidak mengamalkannya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal.” (QS. Al-Jumu’ah: 5)

Abu Darda’ berkata, dahulu kami bersama Nabi –Shallallahu ‘alaihi wa sallam- kemudian beliau menengadahkan pandangannya kea rah langi kemudian beliau bersabda:

هذا أوان يختلس العلم من الناس حتى لا يقدروا منه على شيء

“Inilah waktu tatkala ilmu dirampas dari manusia hingga mereka tidak mampu melakukan apapun.”
Kemudian Ziyad bin Labid Al-Anshari bertanya, Bagaiman caranya ilmu bisa dirampas dari kami padahal kami membaca al-Qur’an? Demi Allah! Kami pasti akan senantiasa membacakannya (al-Qur’an) kepada istri-istri dan anak-anak kami.

Kemudia Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

ثقلتك أمك يا زياد إن كنت لأعدك من فقهاء أهل المدينة، التورة والإنزيل عند اليهود والنصارى فماذا تغني عنهم؟

“Celaka engkau wahai Ziyad, Aku mengira engkau adalah salah satu dari para fuqaha penduduk Madinah. Taurat dan Injil ini yang berada di tengah-tengah Yahudi dan Nasrani, lalu mengapa hal itu tidak dapat mencukupi mereka?” (HR. At-Tirmidzi. Hadits hasan gharib)

Dari Aisyah –radhiallahu ‘anha- bahwasannya Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tatkala diturunkan kepadanya, (firman Allah Ta’ala):

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.” (QS. Ali-Imran: 190)

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali-Imran: 191)


Diterjemahkan dari:

Kitab Fadhailul Qur’an karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab at-Tamimi

No comments

Powered by Blogger.