Kewajiban Mempelajari Al-Qur’an, Memahaminya, Mendengarkannya dan Bersikap keras terhadap orang yang meninggalkannya
Allah –subhanahu wa ta’ala- berfirman:
وَجَعَلْنَا
عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا
“Dan Kami jadikan hati mereka tertutup dan hati mereka tersumbat, agar mereka tidak dapat memahaminya.” (QS. Al-Isra’: 46)
Juga Firman Allah Ta’ala:
إِنَّ شَرَّ
الدَّوَابِّ عِنْدَ اللَّهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ
“Sesunggunya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah adalah mereka yang tuli dan bisu (tidak mendengar dan memahami kebenaran) yaitu orang-orang yang tidak mengerti.” (QS. Al-Anfal: 22)
Allah Ta’ala berfirman:
وَمَنْ أَعْرَضَ
عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit.” (QS. Thaha: 124)
Dari Abu Musa, Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-
bersabda:
مثل ما بعثني
الله به من الهدى والعلم كمثل الغيث الكثير أصاب أرضا فكان منها نقية قبلت الماء
فأنيتت الكلأ والعشب الكثير وكانت منها أجادب أمسكت الماء فنفع الله بها الناس
فشربوا وسقوا وزرعوا وأصاب منهم طائفة أخرى إنما هي قيعان لا تمسك ماء ولا تنبت
كلأ فذلك مثل من فقه في دين الله ونفعه ما بعثني الله به فعلم وعلم ومثل من لم
يرفع بذلك رأسا ولم يقبل هدى الله الذي أرسلت به
“Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengannya bak hujan yang lebat (hujan yang bermanfaat) menyirami bumi, maka ada tanah yang baik yang bisa menyerap air sehingga menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak. Di antaranya juga ada tanah yang ajadib (tanah yang dapat menampung air yang tidak dapat menyerap ke dalamnya), maka dengan genangan air tersebut Allah memberi manfaat bagi banyak manusia, sehingga manusia dapat mengambil air minum dari tanah tersebut, memberi minum untuk hewan ternaknya, dan dapat mengairi tanah pertaniannya. Jenis tanah berikutnya adalah tanah qi’an yaitu tanah yang tidak dapat menampung air dan juga tidak dapat menumbuhkan rerumputan. Itulah permisalan orang yang memahami agama Allah, bermanfaat baginya ajaran yang Allah mengutusku untuk menyampaikannya. Dia mengetahui agama Allah dan dia mengajarkannya kepada orang lain. Dan permisalah bagi orang yang tidak mengangkat kepalanya (sombong terhadap agama Allah), dengan orang yang tidak mau menerima petunjuk Allah yang aku diutus untuk menyampaikannya.” (HR. Bukhari, Muslim dan Ibnu Hibban).
Dari Ibnu Umr bahwasannya Rasulullah –shallallahu ‘alaihi
wa sallam- bersabda:
ارحموا ترحموا
واغفروا يغفر الله لكم، ويل لأقماع القول ويل للمصرين الذين يصرون على ما فعلوا
وهم يعلمون
“Berkasih sayanglah kalian maka kalian akan disayangi, berilah maaf maka Allah akan memaafkan kalian, celakalah bagi orang yang mendengarkan suatu perkataan (ilmu) namun ia tidak mengamalkannya, dan celakalah bagi orang yang terus-menerus melakukan apa yang biasa mereka lakukan (perbuatan dosa) sedang mereka mengetahui.” (HR. Ahmad)
Diterjemahkan dari:
Kitab Fadhailul Qur’an karya Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab at-Tamimi
Leave a Comment