Mengutamakan Ahli Al-Qur’an dan Memuliakannya
Dahulu Para Qurra’ (Para Ahli Al-Qur’an) adalah
orang-orang yang duduk bersama Umar, baik mereka para orang tua maupun para
pemuda.
Dari Abu Mas’ud bahwasannya Rasulullah –shallallahu
‘alaihi wa sallam- bersabda:
يؤم القوم أقرؤهم
لكتاب الله فإن كانوا في القراءة سواء فأعلمهم بالسنة فإن كانوا في السنة سواء
فأقدمهم هجرة فإن كانوا في الهجرة سواء فأقدمهم سنا ((وفي رواية : سلما)) ولا
يؤومن الرجل الرجل في سلطانه ولا يقعد في بيته على تكرمته إلا بإذنه
“Orang yang berhak menjadi imam pada suatu kaum hendaknya adalah orang yang paling paham dengan kitabullah, apabila mereka sama dalam membaca (memahami) kitabullah, maka (yang menjadi imam) adalah yang paling mengerti sunnah, apabila mereka sama pemahamannya terhadap sunnah, maka orang yang pertama hijrah, dan apabila hijrah mereka sama, maka yang paling tua umurnya. Dan dalam riwayat lain adalah paling pertama masuk islam. Dan janganlah seseorang menjadi imam terhadap orang lain di tempat kekuasaannya. Dan janganlah duduk di rumahnya di tempat kumuliaannya kecuali dengan seizinnya. (HR. Muslim)
Imam al-Bukhari meriwayatkan dari Jabir bahwasannya Nabi
–shallallahu ‘alaihi wa sallam- pernah mengumpulkan dua orang jenazah yang mati
syahid di perang Uhud (dalam satu pakaian). Kemudian beliau bersabda:
أيهم أكثر أخذا
للقرآن؟ فإذا أشير له إلى أحدهما قدمه في اللحد
Siapa di antara mereka yang paling banyak mengambil (membaca dan menghafal) al-Qur’an? Tatkala beliau diberi tahu salah satunya, maka beliau mendahulukan memasukannya ke liang lahat. (HR. Al-Bukhari)
Dari Abu Musa bahwasannya Rasulullah –shallallahu ‘alaihi
wa sallam- bersabda:
إن من إجلال الله
إكرام ذي الشيبة المسلم وحامل القرآن غير الغالي فيه والجافي عنه وإكرام السلطان
المقسط
“Sesungguhnya termasuk memuliankan Allah adalah memuliakan orang yang sudah beruban (orang tua) yang muslim, dan para penghafal al-Qur’an yang tidak melampaui batas dalam mengamalkan al-Quran dan tidak kering dari al-Qur’an (menjauhi al-Qur’an dan berpaling dari membacanya), dan memuliakan para penguasa yang adil.” (HR. Abu Daud, hadits hasan)
Diterjemahkan dari:
Kitab Fadhailul Qur’an karya Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab at-Tamimi
Leave a Comment