Nabi Muhammad ﷺ Bersama Masyarakat
الحمد لله أرسل رسوله محمد ﷺ ليخرجنا من الظلمات إلى النور و الصلات و السلام على سيدنا البشير و النظير و على آله و أصحابه و من اتبعهم بإحسان إلى يوم النشور. أما بعد:
Rasulullah ﷺ adalah manusia yang memiliki kesempurnaan akhlak, hal ini diberitakan oleh Allah di dalam kitabNya al-Quran al-Karim.
Allah berfirman:
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS. al-Qalam: 4)
Ibunda kita Aisyah –alaiha as-salam- ketia ia ditanya tentang akhlak Rasulullah ﷺ, mengatakan bahwa akhlak Rasulullah ﷺ adalah al-Quran.
Rasulullah ﷺ memang sudah selayaknya menjadi suri tauladan bagi umat manusia karena beliau adalah orang yang memiliki kesempurnaan akhlak yang akhlaknya adalah al-Quran. Kita dapat melihat bagaimana akhlak Rasulullah ﷺ di dalam kehidupan beliau bersama keluarganya, para sahabatnya dan masyarakatnya, baik kepada anak-anak atau pun orang dewasa, kafir atau pun muslim.
Rasulullah ﷺ bersama keluarganya, Ibunda kita Aisyah menceritakan akhlak Rasulullah tatkala beliau berada di dalam rumah, ibunda kita berkata,
كان يكون في مهنة أهله – يعني خدمة أهله – فإذا حضرت الصلاة خرج إلى الصلاة
Artinya: “Beliau sering membantu istrinya. Bila datang waktu shalat beliau pun keluar untuk menunaikan shalat.” (HR. Bukhari)
Ibunda kita juga mengatakan,
كان بشرا من البشر، يَفْلِي ثَوْبَهُ و يَحْلُبُ شاتَهُ و يَخْدُمُ نَفْسَهُ
Artinya: “Beliau adalah manusia sebagaimana manusia yang lain. Beliau membersihkan pakaiannya, memerah susu kambingnya dan melayani dirinya sendiri.” (HR. Ahmad)
Rasulullah ﷺbersama sesama, Anas bin Malik pembantu Rasulullahﷺ menceritakan kisah beliau dengan Rasulullah ﷺselama ia berkhidmat atau melayani Rasulullahﷺ , mengatakan bahwa,
Aku berkhidmat (melayani keperluan) beliau ketika safar (bepergian) maupun tidak. Demi Allah, terhadap suatu pekerjaan yang telanjur aku lakukan, tak pernah beliau berkata, kenapa engkau lakukan hal tersebut demikian? Sebaliknya, beliau berkata, mengapa engkau tidak lakukan demikian? (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah ﷺbersama orang kafir, Suatu ketika, Nabi ﷺmengetahui bahwa orang yang selalu menyakitinya ini memiliki seorang anak yang sedang sekarat. Maka Nabi ﷺ datang berkunjung ke rumahnya dan mengajaknya menuju jalan Rabb-nya, dengan harapan semoga Allah memberikan petunjuk dan memperbaiki keadaan orang ini.
Beliau ﷺmembalas keburukan dengan kebaikan, meskipun terhadap orang kafir. Rasulullah ﷺ bersabda kepada si anak, sementara bapaknya juga ada bersama mereka.
يَا غُلاَمُ قُلْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ تُنْجيِْكَ مِنَ النَّارِ
“Wahai bocah, katakanlah laa ilaaha illallah, itu akan menyelamatkanmu dari api neraka”.
Mendengar seruan ini, si anak memandang ke arah bapaknya dan memperhatikannya. Rasulullah ﷺ mengulangi lagi.
يَا غُلاَمُ قُلْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
“Wahai bocah, katakanlah laa ilaaha illallah!”
Si anak memandang ke arah bapaknya lagi.
Kejadian yang sama juga terjadi antara Rasulullah ﷺ dengan pamannya, Abu Thalib, yang senantiasa membantu dan menolong Islam, kaum muslimin serta Rasulullah ﷺ, akan tetapi, dia tidak masuk Islam. Rasulllah ﷺ bersabda kepadanya.
يَا عَمِّ قُلْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
“Wahai paman, katakanlah laa ilaaha illallah ….”
Mendengar seruan ini, Abu Thalib memandang para pembesar Quraisy. Lalu mereka mengatakan.
أَتَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ آبَائِكَ
“Apakah kamu benci terhadap agama nenek moyangmu” [Hadits ini diriwayatkan Imam Bukhari]
Akhirnya Abu Thalib meninggal dalam kekafiran.
Sedangkan orang Yahudi (dalam cerita diatas) yang mendengar Nabi ﷺ mengajak anaknya agar masuk Islam, Allah menceritakan kondisi mereka.
الَّذِينَ ءَاتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَآءَهُمُ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنفُسَهُمْ فَهُمْ لاَيُؤْمِنُونَ
“Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka tidak beriman (kepada Allah)” [Al-An’am : 20]
Bagaimana jawaban dan responnya ? Orang Yahudi itu mengatkan.
أَطِعْ أَبَا الْقَاسِمِ
“Wahai anakku, taatlah kepada Abul Qasim (Muhammad)!”.
Maka si anak, mengucapkan syahadatain :
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّكَ رَسُولُ اللَّهِ
Sebelum menghembuskan napas terakhir.
Mendapat respon positif ini, Rasulllah ﷺ bersabda.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَخْرَجَهُ بِي مِنْ النَّارِ
“Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkannya dari nereka dengan sebabku” [Hadits Riwayat Bukhari, 1356, Ahmad, Abu Dawud]
اللهم كما حسنت خلقي فحسن خلقي
اللهم إنا نسألك مراقبة الرسول ﷺ في جنتك النعيم
اللهم إنا نسألك حسن الخاتمة
اللهم انصر المسلمين في كل مكان
و صلى الله على محمد و على أله و أصحابه و سلم
Oleh : Fahru Zaman, S.Sos.I
Leave a Comment