Keutamaan Membaca Al-Qur’an, Mempelajarinya dan Mengajarkannya



Allah ‘Azza wa jalla Berfirman:

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. (QS. Al-Mujadilah: 11)

مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُؤْتِيَهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا عِبَادًا لِي مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَٰكِنْ كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ

Tidak mungkin bagi seseorang yang telah diberi kitab oleh Allah, serta hikmah dan kenabian, kemudian dia berkata kepada manusia, “jadilah kamu penyembahku, bukan penyembah Allah,” tetapi (dia berkata), “Jadilah kamu pengabdi-pengabdi Allah, karena kamu mengajarkan kitab dan karena kamu mempelajarinya!” (QS. Ali Imran: 79)

Dari Aisyah –radhiallahu ‘anha- berkata, Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

الماهر بالقرآن مع السفرة الكرام البررة، والذي يقرأ القرآن ويتتعتع فيه وهو عليه شاق له أجران

“Orang yang mahir membaca al-Qur’an, ia bersama para malaikat yang mulia lagi sangat ta’at. Dan orang yang terbata-bata membaca al-Qur’an dan bacaan tersebut terasa sulit baginya, maka baginya dua pahala.” (HR. al-Bukhari)

Dari Utsman –radhiallahu ‘anhu- bahwasanya Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

خيركم من تعلم القرآن وعلمه

“Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang belajar al-Qur’an dan yang mengajarkannya (al-Qur’an).” (HR. al-Bukhari)

Abu Umamah al-bahili berkata, Aku mendengar Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

اقرؤوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأصحابه، اقرؤوا الزهراوين البقرة وسورة آل عمران فإنهما تأتيان يوم القيامة كأنهما غمامتان أو غيايتان أو كأنهما فرقان من طير صواف تحاجان عن أصحابهما، اقرؤوا سورة البقرة فإن أخذها بركة وتركها حسرة ولا تستطيعها البطلة

“Bacalah al-Qur’an, sungguh ia (al-Qur’an) akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi para pembacanya, bacalah az-zahrawain yaitu al-Baqarah dan Ali Imran, Karena keduanya akan datang pada hari kiamat seperti dua awan, atau dua hal yang menaungi di atas kepala (seperti dua awan, dua cahaya matahari dll) atau seperti dua kelompok burung yang memengembangkan sayap-sayapnya membela para pembacanya (al-Baqarah dan Ali Imran), bacalah surat al-Baqarah, karena sesungguhnya membacanya merupakan sebuah keberkahan, meninggalkannya merupakan penyesalan dan tukang sihir tidak mampu mengalahkannya.” (HR. Muslim)

Dari Nawas bin Sam’an berkata, Aku mendengar Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda

يؤتى بالقرآن يوم القيامة وأهله الذين كانوا يعملون به تقدمه سورة البقرة وآل عمران

Pada hari kiamat, al-Qur’an dan para ahlinya yang mengamalkannya akan dihadirkan, dibagian depan adalah al-Baqarah dan Ali Imran.

Kemudian Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- membuat untuk keduanya tiga perumpamaan yang tidak aku lupakan setelahnya, beliau bersabda:

كأنهما غمامتان أو ظلتان سوداوان بينهما شرق أو كأنهما حزقان من طير صواف تحاجان عن صاحبهما

“Keduanya seperti dua awan atau dua mendung hitam yang di antara keduanya ada cahaya atau keduanya seperti dua kelompok burung yang mengembangkan sayapnya, keduanya membela ahlinya. (HR. Muslim)

Ibnu Mas’ud –radhiallahu ‘anhu- berkata, Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

من قرأ حرفا من كتاب الله فله حسنة والحسنة بعشر أمثالها، لا أقول: ألم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف

“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah (al-Qur’an), maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan dilipat gandakan menjadi 10 kali lipat. Aku tidak mengatakan (Alif Laam Miim) satu huruf, akan tetapi Alif adalah satu huruf, Laam adalah satu huruf dan Miim adalah satu huruf. (HR. At-Tirmidzi, beliau menilai hadits hasan shahih)

Juga Hadits dari Abdullah bin Amr dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

يقال لصاحب القرآن: اقرأ وارتق ورتل كما كنت ترتل في الدنيا فإن منزلتك عند آخر آية تقرأ بها

“Dikatakan kepada ahli al-Qur’an, Bacalah dan Naiklah! dan Bacalah dengan tartil! sebagaimana engkau membacanya dengan tartil di dunia, karena sesungguhnya kedudukanmu berada pada akhir ayat yang engkau baca. (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Abu Daud, Al-Hakim)

Dan dari Hadits Abu Sa’id al-Khudri –radhiallahu ‘anhu- berbunyi,

فيقرأ ويصعد بكل أية درجة حتى يقرأ آخر شيء معه

“Maka Ia membaca dan Naik satu derajat dengan setiap ayat (yang ia baca), hingga ia membaca ayat yang terakhir padanya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Imam Ahmad juga meriwayatkan hadits marfu’ dari Buraidah, berkata:

تعلموا سورة البقرة

“Pelajarilah surat al-Baqarah!”

Kemudian ia menyebutkan hadits shahih tentang surat al-Baqarah dan Ali Imran di atas, Kemudian berkata,

وإن القرآن يلقى صاحبه يوم القيامة حين ينشق عنه قبره كالرجل الشاحب. فيقول له: هل تعرفني؟ فيقول: ما أعرفك فيقول: أنا صاحبك القرآن الذي أظمأتك في الهواجر وأسهرت ليلك، وإن كل تاجر من وراء تجارته، وإنك اليوم من وراء كل تجارة فيعطى الملك بيمينه، والخلد بشماله، ويوضع على رأسه تاج الوقار، ويكسى والداه حلتين لا يقوم لهما أهل الدنيا فيقولان: بم كسينا هذا ؟ فيقال: بأخذ ولدكما القرآن. ثم يقال له: اقرأ واصعد في درج الجنة وغرفها، فهو في صعود ما دام يقرأ، هذا كان، أو ترتيلاً».

“Dan sesungguhnya al-Qur’an datang menemui ahlinya pada hari kiamat ketika kuburan ahlinya dibuka, (ahlinya tersebut) seperti lelaki yang perawakan kurus dan pucat Kemudian (al-Qur’an) berkata, Apakah engkau mengenalku? Orang tersebut berkata, Aku tidak mengenalmu. Kemudian (al-Qur’an) berkata kembali, Apakah engkau mengenalku? Orang tersebut berkata, Aku tidak mengenalmu. Lalu (al-Qur’an) berkata, Saya adalah sahabatmu al-Qur’an yang telah membuatmu dahaga di siang hari yang terik, dan membuatmu bergadang di malam hari, dan sesungguhnya setiap pedagang akan berada dibelakang perniagaannya, dan sesungguhnya engkau pada hari ini berada dibelakang semua perniagaan, Lalu diberikanlah kerajaan ditangan kanannya dan keabadian ditangan kirinya, dan disematkan diatas kepalanya mahkota yang megah, dan dipakaikan bagi kedua orang tuanya pakaian yang sama sekali tidak pernah dikenakan oleh penduduk dunia, lalu keduanya berkata: Mengapa kami diberikan pakaian semacam ini? maka dikatakan kepada keduanya, semua ini karena anak kalian menjadikan al Qur’an sebagai sahabatnya (saat di dunia)” kemudian dikatakan kepadanya (sang anak), Bacalah dan naiklah ketingkat-tingkatan surga dan kamar-kamarnya, maka dia senantiasa naik terus selama ia membacanya, baik cepat maupun dengan tartil.” (HR. Ahmad)

Anas bin Malik mengataka, bahwasannya Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

أهل القرآن هم أهل الله وخاصته

“Ahli Al-Qur’an, mereka adalah keluarga Allah dan Orang-orang terdekat-Nya.” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)


Diterjemahkan dari:


Kitab Fadhailul Qur’an karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab at-Tamimi

No comments

Powered by Blogger.